Lapet atau juga akrab disebut ombus-ombus yang artinya masih tetap hangat, adalah makanan khas Suku Batak yang berasal dari daerah Siborong-Borong. Bahan dasar lapet adalah itak yang merupakan beras yang dihaluskan secara manual dengan peralatan seadanya yang masih sangat tradisional. Setelah itak sudah benar-benar halus, itak tersebut diadon dengan kelapa muda, gula pasir, dan terkadang gula aren. Adonan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang sebelum akhirnya dikukus.
Rasa lapet tentu saja menjadi manis bercampur gurih karena dipadukan dengan kelapa muda dan gula. Terdapat legenda suku Batak yang mengatakan bahwa lapet yang paling enak adalah lapet yang dimasak oleh wanita bermarga Sihombing. Terlepas dari benar atau tidaknya legenda ini, lapet yang merupakan makanan ringan khas Suku Batak ini memang patut untuk dicoba.
Kuliner lainnya adalah Mie gomak, merupakan mie khas Medan yang terbuat dari mie lidi yang digoreng atau direbus kemudian dipadu dengan berbagai bumbu dan rempah-rempah. Yang membuat mie gomak menjadi khas adalah salah satu jenis rempahnya yang disebut dengan andaliman, bumbu yang hanya dikenal di Sumatera Utara.
Andaliman memberikan rasa yang dapat membuat lidah seakan bergetar. Rasa mie gomak biasanya pedas dan menghangatkan badan. Sangast cocok untuk dijadikan makanan ketika udara sedang dingin-dinginnya di bulan November dan Desember.
Ada lagi yang namanya Naniura, bisa dikatakan sushi-nya Suku Batak. Disebut sebagai sushi karena naniura merupakan ikan mas yang dihidangkan tanpa dimasak menggunakan api seperti direbus atau pun di goreng, melainkan hanya dengan diberikan bumbu rempah-rempah dan asam khas suku Batak yang disebut asom. Setelah ikan mas dibersihkan, ikan mas langsung ditaburi rempah-rempah dan asom kemudian dibiarkan dalam ruang tertutup dalam waktu yang agak lama hingga akhirnya ikan mas tersebut matang dengan sendirinya. Ikan mas yang dihidangkan sebagai naniura bukan merupakan ikan mas sembarangan. Ikan mas yang dipakai adalah ikan mas yang langsung diambil dari Danau Toba. Naniura biasanya dihidangkan dengan rasa gurih yang pedas. Tentunya disertai juga dengan rempah khas asal Sumatera Utara, andaliman.
Kuliner lain adalah Itak Gurgur, yang dibuat dengan bahan yang sama dengan lapet, yaitu beras yang telah dihaluskan secara tradisional yang kemudian disebut itak. Rasa yang dihasilkan juga hampir sama dengan lapet, yaitu manis dan gurih.
Namun cara membuat itak gurgur berbeda dengan cara membuat lapet. Itak gurgur dibuat dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan mengadon itak, kelapa muda yang telah diparut, gula pasir, dan sedikit air panas. Setelah dicampur sampai rata, kemudian adonan tersebut dicetak secara manual dengan tangan sendiri. Sudah, begitu saja. Itak Gurgur pun siap dihidangkan. Kata gurgur disini dapat diartikan sebagai “membara”. Pemberi itak gurgur selalu berharap si pemakan jadi memiliki semangat yang membara-bara. Agar benar-benar membara, itak gurgur dapat dikukus setelah dicetak.
Masih Banyak Lagi Kuliner Khas batak yang akan disajikan pada kegiatan Festival Budaya Nusantara yang akan diselenggarakan di Lapangan A Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tanggal 1 April 2012. Untuk itu jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas Batak tersebut. Nikmati kulinernya, lestarikan budayanya.Festival Budaya Nusantara 2012, Cintai Budayaku, Sekarang dan selamanya!” K-08