Fonterra Foodservices , yang merupakan unit divisi dari Fonterra Brands Indonesia, kembali menggelar kompetisi Fonterra Pastry Challenge 2011. Dengan mengangkat tema “Taste of Glory”, kompetisi ini menghadirkan 10 tim pastry chef andal dan profesional dari hotel-hotel ternama di Indonesia untuk bertanding meraih posisi pastry chef terbaik se- Indonesia.
Kompetisi tahunan yang diselenggarakan sejak 2007 ini merupakan salah satu komitmen Fonterra Brands Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas pastry chef Indonesia agar keahlian dan kapabilitasnya setara dengan pastry chef internasional. Penyelenggaraan event bergengsi ini merupakan wadah untuk memfasilitasi pastry chef Indonesia agar dapat senantiasa terpacu meningkatkan kemampuan dan kreatifitas mereka dengan cara berkompetisi dalam waktu yang sangat cepat dan harus melewati proses penjurian yang ketat.
Pada perhelatan pastry chef tahun ini, telah terpilih 10 tim pastry chef Indonesia yang lolos masuk ke babak final. Para finalis pastry chef ini mewakili 10 hotel bintang lima se-Indonesia. Adapun para pastry chef yang tampil di babak final adalah: Chef Hariesti Warninda dari Hard Rock Hotel Bali, Chef Chairul Salim dari Intercontinental Mid Plaza Hotel, Chef I Made Wana Ambara dari Four Seasons Hotel Jakarta, Chef Mulyadi Sain dari Sultan Hotel Jakarta, Chef Hendry Hutabarat dari Grand Swiss Hotel Medan, Chef Litha Liezwari dari Kristal Hotel Jakarta, Chef Lukman Afandi dari The Park Lane Jakarta, Chef I Made Sutisna dari Ayana Resort & Spa Bali, Chef Kusno dari Borobudur Hotel Jakarta, dan Chef Yana Hendriana dari Sheraton Bandung.
Hadir, sebagai pemenang adalah:
untuk kategori Best Overall Performance : Chef I Made Sutisna dari Ayana Resort & Spa Bali
untuk kategori Best Dessert : Chef Kusno dari Borobudur Hotel Jakarta
untuk kategori Best Artistic Creation : Chef Lukman Afandi dari The Park Lane Jakarta
Dalam kompetisi Fonterra Pastry Chef Challenge 2011, setiap tim terdiri dari satu orang pastry chef profesional dan satu orang asisten chef, 10 tim ini kemudian akan bertanding selama delapan jam penuh untuk membuat dua buah kue serta sebuah kue mahakarya. Kue mahakarya yang dimaksud adalah kue dengan bahan dasar keseluruhannya terbuat dari gula. Para chefyang bertanding diharapkan dapat menciptakan kreasi kue yang kaya akan kemegahan cipta rasa, aroma dan estetika yang dapat dinikmati oleh para pencinta bakery dan pastry. Inilah esensi dari tema ‘Taste of Glory’.
Kesepuluh tim tersebut bertanding secara langsung dan disaksikan oleh kelompok juri yang digawangi oleh Manfred Kohlen, Senior Regional Advisor Chef at Fonterra Brands for Asia & Middle East, dan dari kalangan industri yaitu Steven Mueler, Food & Beverage Director dari Hotel Nikko Bali serta Steven Diaz, Executive Pastry dari Ranch Market. Para juri akan menilai kreasi para peserta untuk kemudian penentuan penghargaan Best Overall Performance, Best Dessert dan Best Artistic Creation.
Menurut Manfred Kohlen, Senior Regional Advisor Chef at Fonterra Brands for Asia & Middle East, “Indonesia memiliki tradisi kuliner yang kaya dan beragam sejak dahulu kala. Dengan kekayaan tradisi dalam penyajian yang unik dan estetis, rasa yang lezat, serta mengandung nilai gizi, sepantasnya kudapan Indonesia mendapatkan apresiasi yang mendalam dari para konsumen lokal dan mendapatkan kesempatan untuk bersaing di dunia Internasional.”
“Di era modern, konsumen memiliki kebutuhan yang lebih tinggi dibandingkan masa sebelumnya, dengan adanya kecenderungan dan minat yang tinggi terhadap penyajian makanan praktis yang menggugah selera. Kebutuhan ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan bagi pada para pelaku bisnis di bidang jasa makanan untuk bersaing meningkatkan kualitas dan asupan gizi.”