Konsep

Feta-h Cheese

Seperti yang diketahui, ada ribuan keju dengan rasa dan jenis yang berbeda di seluruh dunia, salah satu jenis keju yang cukup unik adalah keju feta.

Keju feta asli dari Yunani dipercaya dibuat antara abad ke 8 dan 6 SM. Berdasarkan literatur Yunani, keju feta terbuat dari susu domba, tetapi di beberapa negara terkadang keju feta terbuat dari susu kambing dan sapi dan tentu saja bahan baku yang berbeda mengubah keaslian dari feta. Karakteristik unik lainnya adalah keju feta sangat asin rasanya karena selama penyimpanan keju direndam terlebih dahulu dalam larutan garam.

Feta disajikan sebagai pendamping menu harian orang Yunani. Feta tradisional terbuat dari susu domba, masih dapat dikatakan feta jika dicampur dengan 30% susu kambing. Rasa dominan keju feta adalah asin, flavornya tangy, meskipun terkadang ada sedikit rasa manis yang berasal dari susu kambing. Tetapi menurut Nurfiani, Production dan Product Development Manager
PT Yummy Food Utama, karena keju feta sudah diakui dunia sebagai keju tradisonal asal Yunani, keju akan dikatakan keju feta -‘true’ feta- jika susu domba dan kambingnya dari Yunani. “karena itu, Yummy menambahkan huruf h pada kata feta di setiap produk keju yang diproduksinya”. Tambah Nurfiani. Menurutnya lagi, proses pembuatan keju feta dengan susu sapi atau kambing sebagai bahan bakunya tidak ada bedanya, hanya saja rasa dan flavornya tentu berbeda, lebih creamy serta aroma dan flavornya menjadi lebih spesifik.

Pengemasan keju feta

Proses pembuatan keju feta diawali dari pembentukan curd kemudian dicetak dapat berbentuk kotak, blok, selanjutnya penggaraman kemudian diperam selama kurang lebih 2 bulan dalam larutan garam kemudian dikemas dalam kemasan vakum. Terdapat beberapa cara mengemas keju feta, ada yang dikemas kering dan ada yang dikemas basah.
Berbeda dengan mengemas kering, keju feta yang dikemas basah disimpan dalam kaca (glasses) atau mould (plastik) yang ditambahkan larutan garam atau terkadang whey (brine solution). Keju feta yg dikemas basah maksudnya feta dikemas dalam wadah beserta air garam (brine) yang juga dapat bertindak sebagai pengawet. Feta dapat disajikan dengan potongan tomat, dibumbui dengan minyak zaitun (olive oil) dan bumbu/rempah segar. Brine solution dapat berfungsi mengawetkan feta; dan karena pH feta antara 4.4 – 4.9 (bersifat asam), hal ini juga membantu mencegah kerusakan pada keju.

Mungkin sangat mengganggu melihat keju yang berenang-renang dalam larutan itu, tetapi brine solution ini yang menyebabkan rasa feta sangat asin, lezat, dan keras. Karena itulah terkadang keju feta disebut sebagai ‘asinan keju’.

Keju feta harus disimpan dalam kemasan yang mengandung cairan itu dalam suhu refrigerator (1-6oC). Jika ingin mengurangi rasa asinnya, rendam feta dalam air matang selama sekitar 20 menit (setiap 10 menit ganti airnya). Keju feta yang dikemas kering memiliki umur simpan lebih singkat daripada feta yang dikemas dengan larutan garam.

Aplikasi keju feta

Keju feta biasanya digunakan sebagai dressing pada salad ditambah dengan minyak zaitun, tetapi dapat juga di makan begitu saja sebagai camilan.

Prospek produk keju berbahan baku susu kambing ini menurut Faisal Husein, Chief Marketing PT Yummy Food Utama sangat bagus, permintaan untuk jenis keju kambing cukup meningkat di kalangan industri jasa boga terutama untuk hotel-hotel. Tetapi industri jasa boga masih lebih banyak meminta jenis keju yang bersifat creamy seperti mascarpone untuk pembuatan tiramisu, cream cheese; neufchatel untuk cheese cake; sour cream untuk sup, saus, atau mayonaise; dan ricotta. K-12

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *