Kebutuhan terhadap ayam kampung yang terus meningkat belum diimbangi dengan pertumbuhan produksi, sehingga untuk mendapatkan ayam kampung semakin sulit. Rendahnya populasi ayam kampung, antara lain disebabkan sistem pemeliharaan yang masih tradisional, produktivitas rendah, variasi mutu genenik yang beragam, tingkat kematian yang tinggi, serta pemberian pakan belum sesuai dengan kebutuhan, baik dari kuantitas maupun kualitas.
Oleh karena itu, muncul jenis-jenis ayam lain yang digunakan sebagai alternatif pengganti ayam kampung, seperti ayam kampung super dan ayam petelur jantan.
Ayam kampung super. Merupakan hasil persilangan ayam kampung jantan dengan induk ayam ras petelur sehingga diperoleh hasil ayam yang menghasilkan daging dan telur. Jenis ayam ini mempunyai tubuh lebih besar dan kecepatan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan ayam kampung. Ayam ini diminati karena dagingnya dianggap mirip dengan ayam kampung dan dapat dipanen lebih cepat. Perbedaan yang paling terlihat dari ayam kampung super dibandingkan ayam kampung adalah produktivitasnya yang lebih tinggi, terlihat dari pertumbuhan otot bagian dada dan paha yang lebih cepat.
Ayam petelur jantan. Merupakan limbah dari pembibitan ayam ras petelur. Produk utama pembibitan ayam ras petelur adalah day old chick (DOC) betina sedangkan DOC jantan dianggap sebagai limbah. Cita rasa ayam petelur jantan yang mirip dengan ayam kampung menjadikan ayam ini sebagai bahan alternatif pengganti ayam kampung di banyak rumah makan.
Selengkapnya tentang Bijak Memilih Daging dan Unggas dapat dibaca di Kulinologi Edisi September 2017