Berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan Depkes (2015), 100 gram bihun mengandung energi sekitar 360 kkal; karbohidrat 82,1 gram; protein 4,7 gram; dan lemak 0,1 gram. Selain itu juga mengandung mineral kalsium 1,6 mg; fosfor 3,5 mg; besi 1,8 mg; natrium 13 mg; dan kalium cukup tinggi, yaitu 197 mg. Sedangkan dalam 100 gram sohun atau vermiseli mengandung energi sebesar 363 kkal; karbohidrat 78,7 gram; protein lebih tinggi, yaitu sebesar 8,7 gram; dan lemak 0,4 gram.
Kandungan mineral kalsium, fosfor, dan zat besi pada sohun lebih tinggi daripada bihun, yaitu berturut-turut sebesar 20 mg; 80 mg; dan 0,3 mg. Sementara kandungan natrium lebih rendah, yaitu sebesar 6 mg dan kalium 130 mg. Selain mineral, sohun juga mengandung vitamin B1 sebesar 0.1 mg.
Bihun dan sohun dalam aplikasinya direndam terlebih dahulu dalam air hangat, kemudian dimasak dengan cara ditumis, digoreng, dikukus, atau direbus. Banyak resep masakan tradisional menggunakan bihun, seperti ketoprak, laksa, bihun goreng, aneka soto, dan lainnya. Sohun disajikan sebagai pelengkap aneka soto, tekwan, kimlo, sup, jap chae (Korea), tumis sohun oyong, pempek, sohun goreng, hidangan penutup, seperti pudding seviyan (Timur Tengah).
Sohun dan bihun sering juga dipadukan dalam pelengkap bakso. Apabila menghendaki tekstur yang kenyal lembut, permukaan licin, warna bening maka sohun dapat menjadi alternatif bahan masakan yang cocok, namun apabila ingin tekstur yang agak kesat dan berwarna putih maka bihun dapat dipilih dalam kreasi makanan yang dibuat.