Daerah Jalan Petitenget, Seminyak, Kerobokan, Bali yang dikenal sebagai “Food Avenue” nya Bali, hadir sebuah cafe bernamakan Cafe Degan yang pertama kali hadir sejak Februari 2010, dengan menghadirkan hidangan populer Indonesia dan berbagai pilihan menu favorit Thailand dalam suasana yang hangat dan ramah. Jika Anda sering menyaksikan acara lomba memasak “Masterchef” pasti akan tahu siapa pemilik cafe ini, dialah Chef Degan Septoadji.
Cafe Degan memiliki nuansa restoran yang berada dalam sebuah rumah panggung atau jogjo yang merupakan rumah tradisional dari Jawa. Joglo menggunakan kayu jati asli dari Jawa Tengah yang menunjukan keagungan budaya dan memamerkan warisan sejarah bangsa. Biasanya joglo digunakan sebagai rumah para keluarga bangsawan di Yogyakarta dan Surakarta. Memilih kayu jati yang berkualitas, dapat membuat kayu tersebut tahan cuaca dan waktu dan dapat dibangun tanpa menggunakan penyambung kayu seperti paku besi.
Di dalam restoran dihiasi dengan mebel kayu jati, meja marmer, lampu antik Jawa, kain batik tradisional dan lantai tera kota. Langit-langit kayu pada joglo menampilkan ukiran yang meningkatkan suasana. Cafe Degan telah menerima beberapa penghargaan di usianya yang masih relatif muda, yaitu nominasi Best Asian Restaurant dan Best Asian Chef pada World Gourmet Summit 2012 di Singapura.
Secara umum target konsumen dari Cafe Degan adalah para penikmat kuliner khas Indonesia dan Thailand umumnya, atau mereka yang ingin mencicipi sajian makanan Indonesia. Hingga saat ini pengunjung yang datang selain orang Indonesia, terdapat pula orang asing atau turis seperti dari Australia, Singapore, Eropa dan Jepang.
Chef Degan Septoadji berkomentar, “Makan seyogyanya merupakan pengalaman bagi seluruh panca indra, sehingga makanan harus mengundang selera dengan menggunakan bahan-bahan segar, beraroma, bertekstur tepat untuk melengkapi rasa dan dikombinasikan dengan suasana yang menyenangkan.” Menu yang dihadirkan disini dapat dinikmati bersama keluarga dan mencoba berbagai hidangan secara bersama-sama atau dapat dinikmati secara individual.
Hidangan makanan Indonesia yang menjadi unggulan diantaranya Bebek Goreng Bumbu Ketumbar, dengan aroma jahe dan ketumbar yang meresap hingga ke dalam daging bebek renyah diluar namun lembut di dalamnya, diikuti oleh Ikan Panggang Kemangi, ikan segar yang dimasak secara perlahan dengan jahem cabai, asam, serai dan daun jeruk, dan Daging Sambal Hijau, daging sapi yang dimasak dengan cabai hijau, tomat, daun jeruk, dan serai. Untuk makanan Thailand dapat dipilih adalah Yum Nuea, Thai beef salad dengan mentimun, tomatm bawang, seledri, ketumbar dan saus cabai jerul nipis dan Tom Yum Goong yang sudah dikenal dimana-mana.
Selain makanan tersebut, terdapat menu untuk para vegetarian, yaitu Som Tam, salad papaya muda, tomat dan kacang yang menggunakan chili lime dressing atau Gaengkiaw Wan Pak, aneka sayuran dalam kare hijau, ketimun jepang, wortel, kacang, basil dan santan. Belum lengkap jika tidak menikmati hidangan penutup yang disediakan Cafe Degan, seperti kue-kue klasik Eropa home-made dari pastry shop dimana pengunjung dapat memilih sendiri hidangan penutupnya secara langsung.
Chef Degan memiliki prinsip yang diterapkan pada menu yang dihidangkannya bahwa keaslian cita rasa harus dijaga, “Masakan Indonesia dan Thailand masing-masing memiliki cita rasa yang khas karena bumbu dan rempahnya pun tidak sama. Kami ingin hidangan kami disajikan secara tradisional, kami pun membuat beragam bumbu, sambal dan minyak kelapa sendiri,” jelasnya.
Untuk menjaga hygiene dan sanitasi disini, para culinary leaders telah menjalani training FSMS yaitu Food Safety Management System yang telah disertifikasi. Supplier yang dipilih pun yang telah mengantongi sertifikasi food hygiene. Selain itu, sistem penyimpanagan bahan makanan menggunakan peralatan yang tepat, apakah itu chilled atau frozen storage equipment dan prosedur FIFO dalam praktek sehari-hari. “Jika sistem FIFO diterapkan dengan baik, tidak akan muncul masalah baik dalam penyimpanan, handling, penyiapan, proses memasak dan penyajian makanan,” jelasnya.
Bahan baku yang digunakan dipilih berdasarkan supplier yang tepat. Dengan memeriksa kualitas bahan yang datang, apabila tidak memenuhi standar yang telah ditentukan, maka barang akan dikembalikan. “Diperlukan kerjasama yang baik dengan supplier ditambah kesabaran untuk mengajarkan serta membuka wawasan supplier untuk mengenal beragam bahan dan kualitas yang diminta,” tambahnya. Agar mutu yang disajikan tetap terjaga, Cafe Degan melakukan pelatihan atau training bagi para karyawan dan memastikan setiap hidangan dicicipi dahulu serta selalu berkreasi menciptakan hidangan-hidangan baru.
Selain tugasnya menjalankan restoran, Chef Degan tetap aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia kuliner, salah satunya adalah menjadi juri dalam acara televisi Masterchef Indonesia 2012 dan 2013. Adi
Cafe Degan
Jalan Petitenget no. 9, Seminyak, Kerobokan, Bali
Tlp. +62-361 8893271, +62 813 37265686