Kertas merupakan bahan kemasan pangan yang paling lazim digunakan di Indonesia, terutama bagi usaha kuliner. Namun, ternyata masih banyak kemasan kertas yang sebenarnya belum layak digunakan sebagai kemasan primer. Contohnya adalah ditemukannya pengunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan dan lainnya.
“Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, dan jumlah kandungan tersebut telah melebihi batas yang ditentukan,” jelas Euis Hermiati, Peneliti pada Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam acara Roadshow Food Safety Packaging yang diselenggarakan oleh Smart Tbk di Jakarta pada 24 November 2016.
Menurut Euis, berdasarkan riset yang telah dilakukan, jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas pangan yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram. Selain itu diketahui pula beberapa zat kimia berbahaya seperti logam berat dan ftalat yang dapat memicu resiko kanker, kerusakan hati serta kelenjar getah bening. KI-29