Konsep

Cantik dari Makanan

Inilah obat cantik dan langsing yang enak tanpa harus merasa sakit dan tersiksa. Efek sampingnya adalah tubuh yang jadi makin sehat. Mau mencoba?

Beauty is pain. Begitulah pepatah yang dipercayai dan dijalani sebagian besar wanita mudah di kota-kota besar. Mau cantik, butuh pengorbanan dan sedikit rasa sakit. Prinsip ini dijalankan oleh Dian Ramadanti (25). Menjadi pelanggan seorang dokter kecantikan terkenal yang katanya menjadi salah satu ’sutradara’ yang bertanggung jawab terhadap wajah cantik dan mulus para artis papan atas, merupakan resolusinya yang akan diwujudkannya bulan depan, setelah tabungan yang sengaja dikumpulkannya cukup. Untuk merealisasikan impiannya ini, Dian memang harus ekstra irit beberapa bulan terakhir. Sebab, menurut info yang didapatkannya, biaya yang harus dikeluarkan tak sedikit.

Untuk inipun Dian harus mengatur jadwal cutinya jauh-jauh hari karena katanya pasien dokter terkenal ini sangat banyak dan bisa saja Dian baru kebagian jatah di sore hari. Selain itu, dari pengalaman temannya, perawatan muka yang akan dijalani Dian akan memberikan efek samping berupa wajah yang merah-merah seperti kepiting rebus (yang tentunya dilalui dengan rasa sakit dan tidak nyaman). Belum lagi kalau jadi melakukan terapi melangsingkan, ada kemungkinan Dian akan lemas dan jadi kurang konsentrasi. Jadi, waktu yang paling pas untuk melakukan semua ini adalah saat cuti dari kantor.

Begitulah ’perjuangan’ yang harus ditempuh Dian untuk mendapatkan wajah mulus dan tubuh langsing idamannya. Terlihat agak berlebihan? Tapi inilah kenyataannya. Banyak wanita muda yang lupa kalau selain perawatan dari luar, perawatan dari dalam pun dibutuhkan untuk mendapatkan kulit mulus dan tubuh langsing, yaitu dengan memilih asupan makanan yang mengandung zat gizi tertentu. Meski khasiatnya tidak bisa instan seperti perawatan dari luar, namun dengan mengatur pola makan yang seimbang, tak hanya fisik Anda yang cantik, tubuhpun jadi lebih sehat. Berikut beberapa zat gizi yang Anda butuhkan untuk memperoleh mata indah, kulit mulus, dan tubuh langsing!

Beta karoten

Salah satu permasalahan utama yang sering dihadapi kulit manusia adalah ancaman sinar Ultra Violet (UV) yang berasal dari matahari dan juga radikal bebas. Untuk menangkis radikal bebas, biasanya wanita menggunakan lotion pada kulitnya. Permasalahannya adalah, lotion tidak dapat dijadikan pelindung setiap saat. Padahal sinar UV dapat mengaktifkan kerja enzim perusak kolagen, komponen utama kulit. Lalu bagaimana mengatasinya? Beta karoten adalah salah satu jawabannya. Karotenoid yang banyak ditemukan pada sayur dan buah tersebut dapat mencegah kerja enzim perusak kolagen. Komponen ini juga secara aktif memelihara fungsi kulit normal.
Keistimewaan lain dari beta karoten adalah fungsinya sebagai pro vitamin A. Selain memiliki aktivitas antioksidan, vitamin A juga sangat penting untuk kesehatan mata.

Beta karoten dapat Anda peroleh secara mudah dalam sayur dan buah. Sumber-sumber beta karoten yang cukup populer antara lain wortel, mangga, dan pepaya. Selain dalam bentuk segar, kini buah dan sayur tersebut juga bisa didapatkan dalam bentuk jus kemasan.

Vitamin A, C, dan E

Ketiga jenis vitamin ini memiliki kemampuan menetralisir radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini, seperti kulit cepat keriput. Selain itu, masing-masing vitamin tersebut juga memiliki keistimewaan lain. Vitamin A yang berperan penting sebagai kesehatan mata; dan vitamin C yang juga berperan menjaga kelembutan kulit, karena terlibat dalam sintesis kolagen.

Selain berasal buah dan sayur, kini banyak industri pangan yang memfortifikasi produknya (terutama minuman) dengan vitamin-vitamin tersebut.

Lutein dan Zeaxanthin

Kedua zat ini merupakan jenis karotenoid yang dapat ditemukan pada telur, bayam, brokoli, dan bahan pangan lainnya. Bahkan ada industri yang memproduksi keduanya, sehingga bisa digunakan sebagai ingridien ataupun bahan tambahan yang bisa digunakan industri pangan dalam formulasinya.

Peranan utama dari karotenoid tersebut adalah dapat memperlambat terjadinya penurunan fungsi mata karena faktor usia (age-related macular degeneration, AMD).

Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA)

kan dan produk turunannya, serta beberapa jenis minyak nabati terkenal memiliki kandungan PUFA yang baik untuk kesehatan. PUFA yang terdiri dari Omega 3 dan Omega 6 selama ini dihubungkan dengan penurunan kadar kolesterol dan risiko penyakit kardiovaskuler. Tapi, tahukah Anda bahwa PUFA juga dapat memperlembut kulit? Ya, ternyata PUFA dapat berperan meminimalkan terjadinya kekeringan pada kulit, terutama yang diakibatkan oleh sinar UV.

Epigallo Catechin Gallate (EGCG)

EGCG adalah salah satu komponen pada teh (terutama teh hijau) yang terkenal memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Aktivitas tersebut tentu sangat bermanfaat dalam mencegah penuaan dini. Apalagi ternyata EGCG mampu menurunkan kerja aktivitas enzim perusak kolagen.

Serat

Serat adalah komponen utama yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan tubuh langsing. Komponen ini bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan, sehingga menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Lebih jauh mengenai serat, baca artikel Panduan Mengonsumsi Serat
(halaman 44).

 

 

 

 

Food for beauty

Dengan mengetahui berbagai fungsi zat gizi tersebut, kini saatnya Anda mulai menyusun menu khusus yang jadi ’obat’ kecantikan wanita. Selain itu, industri pangan yang menawarkan klaim beauty foods juga telah berkembang pesat. Sehingga konsumen pun bisa lebih mudah memenuhi kebutuhannya. Menurut analis pasar, Mintel, secara global pertumbuhan produk pangan yang menawarkan manfaat bagi kecantikan, meningkat hingga tiga kali lipat.

Lihat saja di pasaran, kini jus buah, baik yang hanya terdiri satu jenis buah maupun kombinasi dari berbagai jenis sayur dan buah, sudah sangat mudah ditemukan. Belum lagi produk pangan dengan berbagai macam fortifikasi, seperti Vitamin A, C, E; PUFA; serat; beta karoten; dan sebagainya.

Tidak kalah pentingnya adalah minuman teh hijau. Selain kaya vitamin C dan E, teh hijau juga merupakan sumber EGCG yang baik.

Tentu saja, kemudahan ini berkat inovasi teknologi yang melibatkan industri ingridien dan pangan. Sehingga, zat gizi yang sebelumnya hanya terdapat dalam pangan segar, kini juga dapat dinikmati lebih praktis dalam kemasan. K-09

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *