Dalam konsep kesejahteraan, semakin sejahtera seseorang, kualitas penampilan dan penyajian suatu makanan menjadi poin utama dalam menilai makanan secara keseluruhan. Untuk mendukung kesempurnaan suatu penampilan, dibutuhkan ingredient yang tepat, salah satunya adalah Trehalose.
Produk bakery dan confectionary yang berasal dari negara Jepang memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang lebih baik dari produksi industri bakery manapun di dunia ini. Negara Jepang seakan menjadi kiblat untuk perkembangan produk bakery di dunia. Kunci dari keunikan Jepang dalam industri bakery diungkapkan pada seminar yang diselenggarakan oleh EAC Indonesia di Jakarta belum lama ini.
Trehalose dapat membuat produk bakery terasa jauh lebih lembut, memperkaya aroma, mencegah kerusakan produk saat disimpan pada suhu rendah, mencegah denaturasi protein, memiliki sifat higroskopis yang rendah, tahan terhadap suhu tinggi dan asam, mencegah reaksi maillard, menstabilkan keberadaan vitamin dan mineral, serta memiliki tingkat kemanisan setengah dari Sukrosa. Uniknya, para produsen bakery dan confectionary hanya cukup mengganti 30% dari keberadaan Sukrosa dalam suatu produk untuk mendapatkan semua keuntungan di atas.
Business Manager bidang Food & Pharma PT EAC Indonesia Ricky Susanto mengatakan,
Trehalose masuk ke Indonesia pada tahun 2005, lalu pada tahun 2007 diresmikan perizinannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan merek dagang TREHA™,” ungkap Ricky. Chief of Representative Office for South East Asia Hayashibara Shigenori Kotabe menambahkan, Trehalose adalah suatu ingridien berupa gula disakarida, berfungsi sebagai pembentuk struktur fisik pada produk bakery. Struktur yang dibentuk dengan adanya Trehalose membuat produk bakery lebih stabil. Dalam hal kelarutan, Trehalose memiliki kelarutan yang lebih rendah dibandingkan dengan Sukrosa pada suhu rendah, sehingga keberadaan Trehalose dalam suatu produk dapat lebih dipertahankan. K-26