Konsep

Mengapa Thailand Serius Menggarap Wisata Kuliner Halal?


Masakan halal di Thailand kini makin mudah ditemui. Sebut saja di Bangkok, di sentra-sentra turis seperti daerah Khao San Road, Chatuchak, MBK Shopping Centre, Charoen Krung Road, Petchaburi atau Pratunam, dan Ramkhamhaeng Road sangat mudah menemukan kuliner halal. Selain Bangkok, sejumlah daerah seperti Phuket, Hat Yai, Krabi, Chiang Mai, dan Pattaya juga banyak tersedia kuliner halal.

Semakin mudahnya wisata kuliner halal di Thailand tidak terlepas dari kejelian pemerintah Thailand melihat peluang besar wisata halal bagi negara mereka. Thailand memang sudah lama menjadi destinasi wisata utama di Asia, termasuk wisatawan muslim yang banyak datang dari negara Timur Tengah. Berdasarkan data Badan Pariwisata Thailand (TAT) belanja kuliner wisatawan muslim untuk tinggal selama 1-2 minggu di Thailand sebesar 330 USD per orang.

Terhitung pada 2012, sebanyak 650.000 wisatawan muslim asal Timur Tengah dapat menyumbang 217 juta USD hanya untuk urusan perut. Sementara pada 2015 tercatat 2.6 juta wisatawan muslim berlibur ke Thailand. Pemasukan yang diperoleh Thailand tentu lebih besar lagi.

CEO CrescentRating, Fazal Bahardeen menyebutkan bahwa salah satu alasan banyak negara non-muslim tertarik mengembangkan wisata halal adalah karena tingginya daya beli masyarakat muslim terutama yang berasal dari Timur Tengah, Turki, Malaysia, dan komunitas muslim di Eropa dan Amerika Serikat.
Bahardeen juga mengungkapkan bahwa cara utama menarik wisatawan muslim tidak lain dengan menyediakan restoran atau pusat perbelanjaan yang menjual produk makanan halal. Ketersediaan tempat ibadah juga salah satunya. Hal ini telah terbukti berhasil diterapkan di Malaysia dan Singapura. Faktor lain yang menjadi daya tarik adalah adanya layanan halal seperti tempat dengan larangan minuman beralkohol, hotel dilengkapi dengan Al-Qurían, atau kolam renang terpisah untuk laki-laki dan perempuan. KI

Selengkapnya tentang wisata kuliner halal Indonesia bisa diakses di KULINOLOGI INDONESIA edisi Maret 2017

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *