Wagashi mungkin kurang populer di Indonesia dibandingkan dengan dorayaki, okonomiyaki atau takoyaki. Kue tradisional Jepang ini pasti hadir di setiap hari raya apapun di Jepang. Istilah wagashi digunakan untuk membedajan kue tradisional lain buatan Negara lain yakni Eropa (Yogashi).
Wagashi memiliki satu rasa yakni manis. Jenis wagashi juga bermacam-macam, seperti yang diproduksi oleh Toraya Confectionery yakni namagashi, yokan, manju, monaka, higashi.
Wagashi dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami dan menyehatkan tanpa kandungan lemak hewan sedikitpun. Wagashi biasanya terbuat dari kacang merah, buncis, beras ketan, azuki bean, agar-agar, gula, tepung beras dan tepung terigu
Yang unik dari Wagashi adalah adalah bentuknya yang sangat artistik. Bentuk kue ternyata disesuaikan dengan musim yang sedang berlangsung di Jepang yang dikombinasikan dengan sensivitas panca indera. Tiap musimnya, Wagashi ini memiliki bentuk yang khas. Mochi lebih banyak pada musim dingin, bentuk yang transparan pada musim panas (menggunakan tepung Kuzu dari umbi Pueraria Iobata).
Wagashi ini menjadi karya seni yang sangat indah dilihat. Keindahan bentuk dan warna wagashi terkadang dianggap jauh lebih penting daripada rasanya.
Foto: Produk Toraya Confectionery Co., Ltd.