Kecenderungan masyarakat untuk tampil sehat dan langsing, terutama bagi wanita, memberikan dampak terhadap munculnya produk-produk diet. Sadar akan pentingnya produk yang aman dan tanpa efek samping, masyarakat memilih produk diet yang mengklaim sebagai produk “alami”. Salah satu produk yang diklaim alami dapat menurunkan berat badan dan menjadi tren adalah kopi hijau atau green coffee. Beberapa kopi hijau yang beredar di pasaran misalnya ekstrak biji kopi hijau, kopi hijau slim, biji kopi hijau murni tanpa campuran, dan lain sebagainya. Mungkin ada sebagian orang yang masih belum terbiasa dengan istilah kopi hijau, lain dengan teh hijau yang sudah lebih terkenal. Sebenarnya apa itu kopi hijau dan bagaimana manfaatnya?
Kopi hijau merupakan biji kopi yang belum mengalami pemanggangan atau penyangraian. Produk ini mulai dikenal di kawasan Arab, di mana saat itu belum diterapkan proses pemanggangan sehingga biji kopi yang masih hijau langsung diseduh menjadi minuman. Biji kopi yang masih segar memiliki warna hijau sampai merah, sedangkan biji kopi yang sudah dipanggang atau disangrai berubah warnanya menjadi coklat dan aroma khas kopi.
Untuk membuat ekstrak kopi hijau, biji kopi tanpa proses pemanasan direndam, kemudian dipekatkan sehingga membentuk ekstrak. Senyawa aktif dalam green coffee yang berperan dalam menurunkan berat badan dan memiliki beberapa fungsi positif lain adalah asam klorogenat. Senyawa ini merupakan komponen yang terbentuk melalui proses esterifikasi antara quinic acid dengan asam-asam sinamat, seperti caffeic acid, ferulic dan p-coumaric. Asam klorogenat dapat memengaruhi metabolisme dan kadar gula darah yang kemudian dapat membantu program diet. Ekstrak kopi hijau memiliki kadar asam klorogenat yang masih tinggi, sedangkan biji kopi yang sudah mengalami pemanggangan memiliki kadar asam klorogenat lebih rendah.
Selengkapnya baca di Kulinologi Indonesia edisi Juli 2017