Dalam seminar yang berjudul ‘Apakah Glutamat Bermanfaat untuk Tumbuh Kembang Anak?’ yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Gizi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ), Rabu (5/2/2014) lalu, dibahas mengenai penelitian glutamat sebagai asam amino. Menurut Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI Indonesia, asam glutamat dapat diproduksi dalam tubuh karena termasuk ke dalam jenis asam amino non esensial. “Secara alami tubuh mengandung 10 gram glutamat, banyak terdapat dalam otak dan otot, fungsinya sebagai neurotransmitter untuk kerja otak secara optimal”.
Terdapat dua jenis glutamat yang dapat ditemukan secara alami, yakni dalam bentuk terikat dan bebas. Menurut Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dari DPP Persagi, glutamat terikat, berikatan dengan asam amino lain membentuk protein. Di dalam tubuh, glutamat tersebut dipecah mengikuti proses pencernaan protein. Sedangkan glutamat bebas, selain memiliki fungsi gizi, juga bisa digunakan untuk penguat rasa (flavor enhancer).
Lebih lanjut menurut Dr. Damayanti, asam glutamat adalah bagian terbesar dari neurotransmitter otak, efeknya adalah merangsang reseptor-reseptor otak sehingga dapat meningkatkan konsentrasi belajar. Jika kekurangan asupan asam glutamat akan menyebabkan gangguan konsentrasi. Asupan asam glutamat bisa dipenuhi dari bebagai jenis bahan pangan berikut seperti daging sapi, daging ayam, keju, udang, kerang, telur, saus ikan, susu sapi, susu kambing, tomat, kubis, tempe, avokad, anggur dengan jumlah beragam. FB. Yunita