Daging kambing merupakan salah satu sumber protein hewani penting bagi manusia. Setiap 100 gram daging kambing mengandung 27 gram protein, 143 kkal kalori, lemak cukup rendah sebesar 3 gram, namun kandungan kolesterolnya tinggi sebesar 75 mg.
Selain itu, seperti halnya daging sapi, daging kambing mengandung zat besi, vitamin B12, fosfor, dan selenium. Asal tidak dikonsumsi berlebihan, daging kambing justru sangat bermanfaat bagi pengonsumsinya. Karena merupakan sumber protein tinggi, maka daging kambing sangat bermanfaat untuk pembentukan otot dan pertumbuhannya.
Daging kambing juga bermanfaat untuk mencegah anemia, hal ini disebabkan daging kambing mengandung zat besi yang besar. Kandungan zat besinya yang tinggi, yaitu mencapai 100 gram memenuhi 26% kebutuhan zat besi harian, sehingga sangat bermanfaat dalam pembentukan sistem imun tubuh. Adanya vitamin B12 yang cukup tinggi juga sangat penting bagi lancarnya sistem saraf.
Selain itu, kadungan yang terdapat pada daging kambing yang menjadi kendala seseorang mengonsumsinya adalah karena adanya bau prengus. Menurut praktisi kesehatan hewan Supratikno, hal tersebut disebabkan oleh adanya kandungan asam lemak, yaitu branched chain fatty acid (BCFA) asam hircinoic.
Asam hircinoic tersebut ditemukan dalam konsentrasi yang tinggi di kelenjar penanda, seperti di pangkal tanduk pada kambing, di dekat mata pada kambing, kelenjar interdigitalis pada bangsa kijang. Asam hircinoic sangat tinggi terdapat pada kelenjar minyak yang ada di folikel rambut ternak, juga pada lemak bawah kulit, namun sedikit terdapat pada lemak inter dan intramuskular. Asam lemak penyebab bau prengus ini makin tinggi terdapat pada kambing yang lebih tua.
Selengkapnya tentang Bijak Memilih Daging dan Unggas dapat dibaca di Kulinologi Edisi September 2017